Tragedi 20 November

by - November 23, 2018



Genting Dream Cruise
Yup, finally and finally...............


Ada sesi a day with me haha, jadi kali ini aku ingin share sedikit ke-randoman dan drama yang baru aja aku dan kawan-kawanku alami. Awalnya dari chat seorang kawan lama yang mengabarkan akan mengunjungi kawasan kota tua surabaya. Tepatnya pada tanggal 20 November lalu, which is saat itu Hari Selasa dan LIBUR!!


Cry, karena aku harus tetap masuk Hari Senin jadi no long weekend for me :’)


Back to the topic, serius aku excited untuk ketemu kawan-kawan lama ini (Sarah, Sari, Zila, Via). Meskipun sebenarnya kita bukan teman main banget hehe. Mereka sih udah sering trip ke mana-mana, hangout bareng ke mana-mana but not with me. Ya because teman main banget-ku already married guys, which is mereka tidak semudah itu meluangkan waktu, and my another teman main banget-ku sedang sibuk dengan kegiatan masing-masing di luar kota. One of them is busy about something. (maybe you wanna know).


And happily, bukan teman main banget-ku ini rameh-rameh ternyata kemari. Mereka naik kereta Penataran dengan tujuan Stasiun Surabaya Kota. Hari itu panas lagi sadis sih, padahal masih pukul 09.10 a.m tapiiiiiiiiiiiii bisa cek ya kira-kira di weather forecast berapa derajat suhunya di Kota Pahlawan ini. Diawali dari aku yang datengnya telat as always. Saat tiba di kota tua, mereka udah kelar capturing picts haha, jadilah kita pindah lokasi utuk makan siang dan sholat. Setelah makan siang, sekitar pukul 02.30 p.m kita order taxi online menuju suatu tempat yang sebenernya aku nggak tau mereka akan ke sana. Indeed, ke Surabaya North Quay (SNQ). Nih tempat di ujung mana aja aku nggak tau menau, tapi yaah based on Sarah yang excited dengan kata-kata Bazar yang sedang diselenggarakan di sana, akhirnya kita nekat kepanasan lagi menuju tempatnya. 





Lokasi Surabaya North Quay


Well, setelah aku browsing ternyata SNQ adalah salah satu tempat wisata di ujung utara Kota Surabaya yang menyajikan hiburan berupa bazar dan live music selama ada cruise sandar di sana. Terletak di rooftop Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, SNQ menyajikan view yang romantic.

Jadwalnya bisa kalian cek disini.


Ada pengalaman tersendiri sih, karena baru pertama kali tahu ada event semacam ini di Surabaya wehehehe...

Jadi setibanya di sana sekitar pukul 03.10 p.m. kita memilih turun di depan kantor Pelindo III (yang merupakan pengelola tempat tersebut guys), karena kalau turun depan SNQ akan melalui gate dan harus bayar IDR 25.000 per kendaraan. Jadilah liburan irit ini olahraga juga buat kita semua. Panas? Ya jelas haha, keringat sudah macam maraton satu putaran. Setelah jalan kurang lebih 5 menit, kita sudah sampai di SNQ. Tempatnya sangat bersih dan penuh sesak pastinya karena ada banyak orang yang ingin datang di event musiman ini dan juga sebagian adalah penumpang yang harus melalui Terminal keberangkatan Gapura Surya Nusantara di lantai 1 untuk kemudian menyeberang ke pulau tujuan mereka.


Jadi kita langsung membeli tiket seharga IDR 10.000 saja untuk masuk ke area Surabaya North Quay. Setelah mengantri tiket dan naik ke rooftop baru kita bisa lihat kapal raksasa yang sedang sandar di Pelabuhan Tanjung Perak saat itu. Bazarnya juga ramai pengunjung, beragam jajanan dan minuman dijual di sana. Karena kita sudah kenyang jadi kita langsung keluar  menuju rooftop dan si cruise yang dijadwalkan sandar hari ini sudah sedari tadi tiba hehe. Sayang sekali kita tidak menyaksikan kedatangannya. Kapal pesiar Genting Dream bersandar sejak sekitar pukul 07.00 a.m hingga akhirnya melanjutkan berlayar sekitar pukul 03.50 p.m.

Dok. Pribadi
Beside thaaaaaaaaaaaaaat..
Kita juga melalui drama sebelum akhirnya melibatkan pegawai pemadam sekitar. 

Hmm here we go..


Setelah cruise kembali berlayar dan kita sudah mengambil bebera foto dan video, kita memutuskan untuk menepi dari terik matahari sore hari yang teteup seterik saat pertama kita berjumpa tadi pagi haha...


Sunbathing caution guys!!


Setelah beberapa saat menepi dan akhirnyaaaaaaaaaa menemukan space untuk kita duduk, mulai terdengar sayup-sayup live music dari arah berlawanan kita leyeh-leyeh. Akhirnya kita mendekat untuk ikut serta bernyanyi. Hanya sedikit lagu yang dibawakan, setelah itu langit menggelap, angin semakin kencang berhembus dan kita memutuskan pulang.

Menurut info driver taxi online yang mengantar kita menuju SNQ tadi, kita harus berjalan keluar gate baru bisa melakukan pemesanan untuk perjalanan pulang, but the worst thing was coming, air mulai turun dari langit (Alhamdulillah hujan ya akhirnya Surabaya, batinku). Terseok-seok akhirnya kita menuju tempat berteduh terdekat, tidak jauh dari kantor Pelindo III. Dari kejauhan tampak beberapa angkutan umum berjajar menunggu penumpang, sementara Sarah berusaha menghubungi driver taxi online yang telah dipesannya.


Setelah bersusah payah menunjukan arah dan posisi kita, ternyata di kawasan tersebut dilarang bagi taxi online untuk melakukan pick up huhu..

Jadilah si Ibu driver taxi online ini diperingatkan dengan sangat kasar oleh beberapa driver angkutan umum tersebut. Karena keadaan semakin parah dan kita juga khawatir, akhirnya aku minta Sarah untuk  membatalkan order dan meminta maaf pada beliau.

Tidak sampai di situ guuuuuuuuuys, si bapak-bapak angkot masih memaki kita semua dan kemudian membututi kemanapun kita berjalan. Padahal masih gerimis. Hingga  akhirnya kita memutuskan untuk bertanya pada seorang security mengenai transport lain menuju kota.

Ternyata taxi offline diijinkan, dan kita menunggu taxi datang sambil terus berjalan (kenapa terus berjalan? Karena kawasan sekitar sepi dan si angkot serem haha). Kemudian makian kasar kembali kita dengar dari driver angkutan ini lagi-lagi. Hingga akhirnya kita menuju sebuah kantor pemadam di area tersebut. Dan ternyata masih sangat banyak orang baik except that driver hehe..



Para petugas pemadam beserta beberapa komandannya yang on duty malam itu dengan sangat ramah mempersilakan kita untuk menunggu di teras kantor mereka. Bahkan mereka mengijinkan untuk si taxi offline yang kita order by phone masuk ke halaman kantor mereka untuk mencegah hal yang buruk terjadi.
And the best part iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiis... setelah taxi offline kita tiba dan mengantar kita ke tujuan, salah dua dari petugas pemadam ini membututi kita untuk memastikan kita sampai dengan baik-baik saja. Cry!! Padahal mereka juga sudah menawarkan untuk mengantar kita dengan mobil dinas mereka, namun karena kita sudah order taxi offline sebelumnya, jadilah mereka yang kemudian dengan sangat baiknya repot-repot membututi kita ehehe.


Dari kejadian hari itu jadi banyak pengalaman sih, ternyata kejadian keji yang sering diberitakan bisa saja terjadi di sekitar kita atau bahkan kita yang mengalami sebagai victim-nya. Somehow aku tahu bagaimana bapak driver angkot itu telah bersusah payah membanting tulang, and the moment would be a good one untuk mereka mendapat lebih penghasilan. But, somehow wake up!! It doesn’t proper, no matter what, to yell at us or other people, why didn’t they explain about the rule of the online taxi order area instead?


Kita respect kok, bahkan kita sempat memutuskan untuk ke kota naik angkot mereka, but somehow kita juga jadi paranoid, there were so many what if... in our head HAHA.

So guys, another tip is make sure kalian punya plan B saat pergi ke tempat yang belum pernah kalian kunjungi sebelumnya hehe, jangan sampai zero idea macam kita. And another good thing is seru kok jalan bersama bukan teman main banget kita, and hoping kita bisa jadi teman main banget later.


Noted and gonna be such an incredible experience.

You May Also Like

0 comments