Eat Well

by - December 09, 2018


https://www.shutterstock.com/search/eat+cartoon
Guuuuuys bare with my mind yaaa hehe..


Yup jadi emang lagi wondering over something akhir-akhir ini. Sebenernya banyak banget sih sedari dulu-dulu juga beberapa. Tapiiiiii rait now aku ingin emm apa ya, beropini nih kayaknya.

Jadi gini, makin ke sini aku makin banyak ketemu dengan orang-orang baru yang pastinya punya banyak sifat dan ciri yang berbeda-beda. But when it comes to what to eat, how we do everyday, still I have this old mind. Lately maybe people around me see me as the fastest one who come to eat the whole dishes and of course I eat everything except something I really can’t.

Padahaaaal sebenernya aku dulu adalah anak yang harus minum banyak banget macem vitamin penambah nafsu makan. Mulai dari sakatonik ABC yang kelihatan imut-imut banget shape dan warnanya padahal lama kelamaan juga rasanya pahit macem obat. Pernah juga hampir lima tahun rutin mengkonsumsi scotts emulsion atau apalah itu, produk olahan minyak ikan yang yaaaaaah of course amis!! Dicampur dengan rasa jeruk lebih parah jatohnya di lidahku dan tentu aja susu!

Nah ini kesalahan dan penyesalan sih, harusnya aku lebih rajin minum susu ya biar agak tinggi-an dikit. Tapi aku paling anti dengan susu, dengan berbagai macam rasa pada jamannya. I grew up with no proper breakfast every morning. Sayur yang paling aku suka cuma wortel dan untuk makan siang dan malam harus soto, rawon, bakso etc (yang macem kita ke resepsi lah), nggak sehat guys!


Padahal pada masa itu keluargaku juga termasuk keluarga yang masih banyak kekurangan bangettttttttt but still aku nakal dengan pilih-pilih makanan macem itu :’)
Semakin gede lebih aneh lagi, aku sarapan mie instan dengan telur tiap hari atau segelintir snack Bang Bang. Masih gak sehat dan gak bersyukur!!

Sampe akhirnya suatu malem, seorang sodara mengatakan hal yang akan aku ingat sampai saat ini, “Kok mie nya nggak habis? Tolong habisin yaa, banyak lho yang belum ngerasain makan enak itu kaya apa”

Mungking itu yang bikin mindsetku juga berubah, telen aja as long as it proper for your health. Tapi emang perlu kan somehow kita mengerti tentang se-simple itu menghargai dan how to be sederhana.

Lately suka nemu beberapa orang yang menganggap makanan adalah hal yang nggak berharga lagi. Pasti sering kan, nemu case di mana makan dan minum adalah hal wajar dilakukan sembari menunggu, apapun itu yang ditunggu. Bahkan meeting atau sekedar ngobrol juga sering dilakukan di tempat makan, yang mana setiap kepala yang datang memesan kudapan dan segelas air apapun itu, and it ends dengan beberapa piring masih penuh dengan menu yang dipesan, ya menurutku sah-sah aja karena fokus mereka kan ngobrol. But what does make me wondering ya kenapa doi harus memesan kudapan? Maybe doi juga sebenernya masih kenyang. Nah ini, that’s what I’ve been wondering. Emang kenapa kalau kita nggak makan karena masih kenyang? It would really go better daripada kalian menyisakan makanan yang nggak murah itu.
https://www.shutterstock.com/search/child+hunger
Wake up, kalian juga pasti sering kan nemu ads di instagram story tentang link yang bisa kalian kunjungi untuk berdonasi. Yes they need you, your pray, donation, physically do something, and of course at lease remember there’s a lot of people struggling everyday.

So, please remember even the fried things you eat everyday, they don’t get enough effort to buy it as a snacks.

At least makan secukupnya, habiskan makanan kalian, for your effort to spend money and others who make that thing can be eat, and absolutely God that give you opportunity to do so.

You May Also Like

0 comments